Kamis, 11 Februari 2010

KURIKULUM ONLINE
Kemajuan teknologi yang sangat pesat menuntut sistem pendidikan untuk mengubah tatanannya menjadi lebih modern dan canggih. Tidak hanya dengan sistem komputerisasi, tetepi sudah mulai menggunakan dunia maya atau akses internet sebagai salah satu media pembelajaran. Penggunaan internet yang dapat diakses oleh orang banyak, selain memepermudah mendapatkan informasi , juga mempermudah kita dalam berkomunikasi tulisan. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh pendidikan, yang diwujudkan dalam kurikulum online. Kurikulum online adalah sistem kurikulum dari suatu lembaga sekolah atau universitas yang disajikan di dunia maya sehinnga dapat diakses oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, tanpa ada batasan apapun.
Penggunaan kurikulum online sudah hampir diterapkan di seluruh universitas di Indonesia, termasuk di Universitas Sumatera Utara. Tetapi ada juga beberapa sekolah berkelas internasional yang sudah menggunakannya. Hal ini ditujukan untuk mempermudah pemberian informasi yang berkaitan dengan kurikulum sekolah bagi para siswa ataupun mahasiswa yang jumlahnya begitu banyak, sehingga akan lebih fleksibel daripada dijalankan secara manual. Untuk para mahasiswa kurikulum ini diwujudkan dalam bentuk krs yang dibuat setiap satu semester. Sementara untuk para siswa, kurikulum online dapat dimanfaatkan untuk melihat nilai, garis – garis besar bab yang akan diajarkan, kalender pendidikan, dll.
Dalam pengembangan kurikulum online bukanlah suatu hal yang sederhana, diperlukan perencanaan yang hati – hati dan studi kelayakan yang matang agar pengembangan ini mampu menjawab berbagai permasalahan dalam pendidikan, dunia kerja, dan keilmuan. Karena itu terlebih dulu harus dilakukan pembelajaran online untuk melengkapi keberadaan kurikulum onine dan kemudian menentukan bagaimana cara yang paling baik untuk mengembangkannya. Selain itu diperlukan juga wawasan yang luas terhadap perkembangan teknologi dan rasa terbuka terhadap informasi atau sistem yang baru, agar pelaksanaan kurikulum online dapat diterima oleh setiap warga sekolah.
Pemberlakuan kurikulum online ini memerlukan kerja sama banyak pihak, mulai dari kepala sekolah, pegawai bidang administrasi, staf pengajar, para siswa, dan teknisi komputer yang akan mendesain kurikulum online tersebut. Tetapi seperti yang sudah dibahas di atas, sebelum kurikulum online ini dibentuk harus dilakukan pembelajaran terlebih dahulu terhadap setiap komponen sekolah.
Setelah pembelajaran diterima, barulah teknisi komputer mulai mendesain kurikulum online sedemikian rupa. Lalu para siswa / mahasiswa mengisi data diri mereka agar terdaftar sebagai anggota dari lembaga pendidikan tersebut. Begitu juga dengan komponen sekolah lainnya yang akan menggunakan kurikulum online tersebut, misalnya guru. Karena setiap situs internet termasuk situs sekolah dapat diakses tanpa ada batasan apa pun, dibuatlah password bagi setiap anggota untuk menjaga keamanan dan kerahasiannya. Contohnya kurikulum online yang ada di USU, tampilan awalnya adalah log in member yang berisi NIM dan password, sehingga tidak ada orang yang bisa membukanya tanpa mngetahui password nya.
Kurikulum online memang memiliki banyak manfaat. Misalnya kita dapat mengetahui nilai kita tanpa kita harus datan ke fakultas masing – masing, kita bisa tahu ada beasiswa dari berbagai donatur, bisa mengetahui acara – acara penting yang ada di sekolah, dan manfaat – manfaat lainnya. Khusunya bagi mahasiswa, kurikulum online sangat mempermudah dalam pengelolaan Kartu Rencana Studi (KRS).
Saya akan mengangkat contoh pengelolaan KRS di USU. Pengelolaan KRS secara online baru aja diadakan beberapa tahun belakangan ini. Batas pengelolaan KRS diberikan selama satu minggu. Pada rentang waktu itu, setiap mahasiswa USU sama – sama membuka link portal USU, sehingga loading portal USU akan sangat lambat. Coba kita bayangkan beratus ribu mahasiswa USU akan berada dalam satu link. Hal inilah yang menjadi masalah dalam pengisian KRS. Belum lagi seringnya terjadi kesalahan – kesalahan dalam sistemnya yang banyak membuat mahasiswa mengeluh.
Ternyata selain banyak kemudahan yang ditawarkan oleh kurikulum online, banyak juga permasalahan – permasalahan yang ditimbulkan yang justru akan meribetkan sistem online itu sendiri.


Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk tulisan – tulisan selanjutnya.

Sumber referensi :
Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. 2008
Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar